MONEY LAUNDRY
mungkin judul blog yang aku utarakan kali ini terkesan aneh ya lain dari biasanya tapi bagaimanapun ini kisah berdasarkan kisah aku sendiri selama terlibat dalam money laundry,aku katakan disini proses sih soalnya aku tidak terlibat penuh dalam white collar crime ini aku cuman menyuplai informasi.

kisah ini bermula dari tahun 99 pada waktu menerima email dari seorang afrika ghana tepatnya,dia ngaku kaya dan ngaku mo invest dana di indonesia berhubung aku punya kendala teknis dan gak punya nyali aku coba seret itu tetangga aku,cuman sialnya dia berbelit2 dan akhirnya dia malah ngajak temannnya yg berprofesi sebagai paranormal dan beberapa orang yang tidak aku tahu statusnya,dengan MOU bahwa kalo itu duit emang ada dan jadi di invest di indonesia mereka akan dapat bagian duit.

awal 2001 utusan si ghana ke jakarta,pada waktu itu utusan si ghana nginep di hotel ibis cuman aku lupa hotel ibis jakarta yang mana?dari omongan dan nada bicara dia aku tahu ini orang afrika asli,bahasa inggrisnya di telp gak karuan,dengan modal nekat tetangga aku datang ke jakarta,dan apa yg terjadi malah tejadi adu mulut dengan si utusan ghana,tuh si afrika minta duit buat nebus kotak isi uang yang konon dia bawah,sementara tetangga aku ngotot liat isi kotak dahulu baru bayar.

6 tahun sudah berlalu cuman kalo aku ingat jadi ngakak sendiri,kok bisa aku percaya ama afrika edan yang bawa duit satu peti besi,sialnya terakhir aku tahu adik tetangga yg terlibat di dalam proses pencairan dana hitam tadi setor uang 100 juta pada afrika dan sad end ..uangnya gak balik lagi,ntah logika mana yg dia pake padahal dia dosen filsafat harusnya tidak seenaknya setor uang ke si afrika.

at last aku masih sering terima surat konyol yang isinya orang afrika yg dengan segala macam cara berusaha menyakinkan kita bahwa mereka punya duit banyak,mereka send uang pake diplomat kurir dengan stempel PBB dan terakhir uang hitam alias black money.uang yang dicelup cairan hitam dan hanya mereka yg bisa menghilangkan cairan itu tentunya kita setor ongkos ke mereka...well logika tukang jamu di pakai.